Menteri BUMN, Erick Thohir dan KSAD Jenderal Andika Perkasa, usai bertemu di Markas TNI AD, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (7/8/2020). kemaren Keinginan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) untuk mengimplementasikan semua formulasi demi membawa rakyat Indonesia selamat dari pandemi Covid-19, sekaligus kebangkitan ekonomi nasional terus disegerakan. Termasuk pula memperkuat struktur pelaksana KPCPEN sehingga penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang berada dalam satu komando itu semakin cepat, tepat, dan efisien dikerjakan dan dituntaskan dalam waktu yang bersamaan. Terkait dengan hal tersebut, Ketua Pelaksana KPCPEN, yang juga Menteri BUMN, Erick…
Read MoreCategory: Mabes Tni
Mabes TNI
Tentara Nasional Indonesia (TNI)
lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Dalam perkembangan selanjutnya usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesyahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mabes TNI
Pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional. Sebagai kekuatan yang baru lahir, disamping TNI menata dirinya, pada waktu yang bersamaan harus pula menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dari dalam negeri, TNI menghadapi rongrongan-rongrongan baik yang berdimensi politik maupun dimensi militer. Rongrongan politik bersumber dari golongan komunis yang ingin menempatkan TNI dibawah pengaruh mereka melalui “Pepolit, Biro Perjuangan, dan TNI-Masyarakat:. Sedangkan tantangan dari dalam negeri yang berdimensi militer yaitu TNI menghadapi pergolakan bersenjata di beberapa daerah dan pemberontakan PKI di Madiun serta Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang dapat mengancam integritas nasional. Tantangan dari luar negeri yaitu TNI dua kali menghadapi Agresi Militer Belanda yang memiliki organisasi dan persenjataan yang lebih modern.
Sadar akan keterbatasan TNI dalam menghadapi agresi Belanda, maka bangsa Indonesia melaksanakan Perang Rakyat Semesta dimana segenap kekuatan TNI dan masyarakat serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut. Dengan demikian, integritas dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia telah dapat dipertahankan oleh kekuatan TNI bersama rakyat.
Mabes TNI
Sesuai dengan keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), pada akhir tahun 1949 dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu, dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan KNIL dengan TNI sebagai intinya. Pada bulan Agustus 1950 RIS dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk Negara kesatuan. APRIS pun berganti nama menjadi Angkatan Perang RI (APRI).
Sistem demokrasi parlementer yang dianut pemerintah pada periode 1950-1959, mempengaruhi kehidupan TNI. Campur tangan politisi yang terlalu jauh dalam masalah intern TNI mendorong terjadinya Peristiwa 17 Oktober 1952 yang mengakibatkan adanya keretakan di lingkungan TNI AD. Di sisi lain, campur tangan itu mendorong TNI untuk terjun dalam kegiatan politik dengan mendirikan partai politik yaitu Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) yang ikut sebagai kontestan dalam Pemilihan Umum tahun 1955.
Periode yang juga disebut Periode Demokrasi Liberal ini diwarnai pula oleh berbagai pemberontakan dalam negeri. Pada tahun 1950 sebagian bekas anggota KNIL melancarkan pemberontakan di Bandung (pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil/APRA), di Makassar Pemberontakan Andi Azis, dan di Maluku pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Sementara itu, DI TII Jawa Barat melebarkan pengaruhnya ke Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Aceh. Pada tahun 1958 Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta) melakukan pemberontakan di sebagian besar Sumatera dan Sulawesi Utara yang membahayakan integritas nasional. Semua pemberontakan itu dapat ditumpas oleh TNI bersama kekuatan komponen bangsa lainnya.
Upaya menyatukan organisasi angkatan perang dan Kepolisian Negara menjadi organisasi Angkatan Bersenjata Republika Indonesia (ABRI) pada tahun 1962 merupakan bagian yang penting dari sejarah TNI pada dekade tahun enampuluhan.
Mabes TNI
Menyatunya kekuatan Angkatan Bersenjata di bawah satu komando, diharapkan dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya, serta tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan kelompok politik tertentu. Namun hal tersebut menghadapi berbagai tantangan, terutama dari Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai bagian dari komunisme internasional yang senantiasa gigih berupaya menanamkan pengaruhnya ke dalam tatanan kehidupan bangsa Indonesia termasuk ke dalam tubuh ABRI melalui penyusupan dan pembinaan khusus, serta memanfaatkan pengaruh Presiden/Panglima Tertinggi ABRI untuk kepentingan politiknya.
Upaya PKI makin gencar dan memuncak melalui kudeta terhadap pemerintah yang syah oleh G30S/PKI, mengakibatkan bangsa Indonesia saat itu dalam situasi yang sangat kritis. Dalam kondisi tersebut TNI berhasil mengatasi situasi kritis menggagalkan kudeta serta menumpas kekuatan pendukungnya bersama-sama dengan kekuatan-kekuatan masyarakat bahkan seluruh rakyat Indonesia.
Dalam situasi yang serba chaos itu, ABRI melaksanakan tugasnya sebagai kekuatan hankam dan sebagai kekuatan sospol. Sebagai alat kekuatan hankam, ABRI menumpas pemberontak PKI dan sisa-sisanya. Sebagai kekuatan sospol ABRI mendorong terciptanya tatanan politik baru untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen.
Mabes TNI
Sementara itu, ABRI tetap melakukan pembenahan diri dengan cara memantapkan integrasi internal. Langkah pertama adalah mengintegrasikan doktrin yang akhirnya melahirkan doktrin ABRI Catur Dharma Eka Karma (Cadek). Doktrin ini berimplikasi kepada reorganisasi ABRI serta pendidikan dan latihan gabungan antara Angkatan dan Polri. Disisi lain, ABRI juga melakukan integrasi eksternal dalam bentuk kemanunggalan ABRI dengan rakyat yang diaplikasikan melalui program ABRI Masuk Desa (AMD).
Peran, Fungsi dan Tugas TNI (dulu ABRI) juga mengalami perubahan sesuai dengan Undang-Undang Nomor: 34 tahun 2004. TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara. TNI sebagai alat pertahanan negara, berfungsi sebagai: penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa, penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana dimaksud di atas, dan pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan.
Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Tugas pokok itu dibagi 2(dua) yaitu: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
Operasi militer selain perang meliputi operasi mengatasi gerakan separatis bersenjata, mengatasi pemberontakan bersenjata, mengatasi aksi terorisme, mengamankan wilayah perbatasan, mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis, melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri, mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya, memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta, membantu tugas pemerintahan di daerah, membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang, membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia, membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan, membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue) serta membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan.
Sementara dalam bidang reformasi internal, TNI sampai saat ini masih terus melaksanakan reformasi internalnya sesuai dengan tuntutan reformasi nasional. TNI tetap pada komitmennya menjaga agar reformasi internal dapat mencapai sasaran yang diinginkan dalam mewujudkan Indonesia baru yang lebih baik dimasa yang akan datang dalam bingkai tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, sejak tahun 1998 sebenarnya secara internal TNI telah melakukan berbagai perubahan yang cukup signifikan, antara lain:
- Pertama, merumuskan paradigma baru peran ABRI Abad XXI.
- Kedua, merumuskan paradigma baru peran TNI yang lebih menjangkau ke masa depan, sebagai aktualisasi atas paradigma baru peran ABRI Abad XXI.
- Ketiga, pemisahan Polri dari ABRI yang telah menjadi keputusan Pimpinan ABRI mulai 1-4-1999 sebagai Transformasi Awal.
- Keempat, penghapusan Kekaryaan ABRI melalui keputusan pensiun atau alih status. (Kep: 03/)/II/1999).
- Kelima, penghapusan Wansospolpus dan Wansospolda/Wansospolda Tk-I.
- Keenam, penyusutan jumlah anggota F.TNI/Polri di DPR RI dan DPRD I dan II dalam rangka penghapusan fungsi sosial politik.
- Ketujuh, TNI tidak lagi terlibat dalam Politik Praktis/day to day Politics.
- Kedelapan, pemutusan hubungan organisatoris dengan Partai Golkar dan mengambil jarak yang sama dengan semua parpol yang ada.
- Kesembilan, komitmen dan konsistensi netralitas TNI dalam Pemilu.
- Kesepuluh, penataan hubungan TNI dengan KBT (Keluarga Besar TNI).
- Kesebelas, revisi Doktrin TNI disesuaikan dengan Reformasi dan Peran ABRI Abad XXI.
- Keduabelas, perubahan Staf Sospol menjadi Staf Komsos.
- Ketigabelas, perubahan Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) menjadi Kepala Staf Teritorial (Kaster).
- Keempatbelas, penghapusan Sospoldam, Babinkardam, Sospolrem dan Sospoldim.
- Kelimabelas, likuidasi Staf Syawan ABRI, Staf Kamtibmas ABRI dan Babinkar ABRI.
- Keenambelas, penerapan akuntabilitas public terhadap Yayasan-yayasan milik TNI/Badan Usaha Militer.
- Ketujuhbelas, likuidasi Organisasi Wakil Panglima TNI.
- Kedelapanbelas, penghapusan Bakorstanas dan Bakorstanasda.
- Kesembilanbelas, penegasan calon KDH dari TNI sudah harus pensiun sejak tahap penyaringan;
- Keduapuluh, penghapusan Posko Kewaspadaan;
- Keduapuluhsatu, pencabutan materi Sospol ABRI dari kurikulum pendidikan TNI.
- Keduapuluhdua, likuidasi Organisasi Kaster TNI.
- Keduapuluhtiga, likuidasi Staf Komunikasi Sosial (Skomsos) TNI sesuai SKEP Panglima TNI No.21/ VI/ 2005.
- Keduapuluh empat, berlakunya doktrinTNI “Tri Dharma Eka Karma (Tridek) menggantikan “Catur Dharma Eka Karma (Cadek) sesuai Keputusan Panglima TNI nomor Kep/2/I/2007 tanggal 12 Januari 2007.
Sebagai alat pertahanan negara, TNI berkomitmen untuk terus melanjutkan reformasi internal TNI seiring dengan tuntutan reformasi dan keputusan politik negara.
Sumber : tni.mil.id
Tag : Mabes TNI
TNI-Polri Dua Institusi Besar Strategis Bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika
TNI-Polri Dua Institusi Besar JAKARTA, yonarhanud15.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si. memberikan pembekalan kepada 750 Calon Perwira Remaja (Capaja) Taruna-Taruni TNI dan Polri Tahun 2020, bertempat di Gedung Bhinneka Eka Bhakti, Mako Akademi TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020). Panglima TNI mengatakan bahwa TNI-Polri adalah dua institusi besar aset strategis bangsa dan negara Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Berbagai peristiwa besar yang terjadi di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik, hal tersebut tidak lepas dari kerja sama dan…
Read MoreKasad Dampingi Menhan RI Kunjungan Kerja ke Akademi Militer
JAKARTA, yonarhanud15.com – Menhan RI Prabowo Subianto didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa melaksanakan kunjungan kerja di Akademi Militer (Akmil) Magelang dalam rangka memberikan pengarahan kepada Taruna dan Taruni Akademi Militer. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus, yang turut hadir mendampingi dalam rilisnya, Jumat (3/7/2020). Kedatangan Menhan RI beserta rombongan disambut oleh Gubernur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan langsung menuju ke Kesehatan Akmil untuk meresmikan Rumah Sakit TK IV Soebianto Djojohadikoesoemo dan sarana E-Learning System yang dimiliki…
Read MoreNy. Hetty Andika Perkasa Beri Bantuan 500 Paket Sembako ke WHDI se-DKI Jakarta
Jakarta, yonarhanud15.com – Sebanyak 500 bantuan paket sembako diberikan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hetty Andika Perkasa kepada WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia) se-DKI Jakarta sebagai wujud kepedulian sosial Persit Kartika Chandra Kirana di masa pandemi Covid-19. Bantuan paket sembako diserahkan secara simbolis oleh Ny. Hetty Andika Perkasa di Pura Mustika Dharma Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (26/6/2020). Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program Jumat berkah yang rutin digelar tiap hari Jumat oleh Ny. Hetty untuk membantu meringankan beban sesama. Harapannya dengan adanya bantuan ini, kebutuhan…
Read MoreKasad Gelar Coffee Morning dengan Awak Media
jakarta, yonarhanud15.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar acara Coffee Morning dan Olah Raga Bersama dengan para petinggi media dan wartawan media massa, bertempat di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat, Rabu (24/06/2020). Demikian disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Nefra Firdaus dalam rilisnya. Selaku penanggung jawab acara, Kadispenad mengurai tujuan digelarnya acara tersebut, yaitu sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kerja sama konstruktif yang selama ini telah terjalin antara TNI AD dengan media…
Read More83 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat
TNI – Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. menerima Laporan Korp Kenaikan Pangkat 83 Perwira Tinggi TNI yang terdiri dari 56 Pati TNI AD, 8 Pati TNI AL dan 19 Pati TNI AU, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020). Dua hari yang lalu Sesuai tradisi yang berlaku di lingkungan TNI, pelaksanaan kenaikan pangkat 83 Pati TNI tersebut berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1127/VI/2019 tanggal 16 Juni 2020. 56 Pati TNI AD yang naik pangkat yaitu Mayjen TNI Anang Dwitono, S.E., M.M. (TA Pengajar Bid.…
Read MorePangdam IV/Dip Dampingi Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Pasar Karangayu dan Mol Paragon di Semarang
Semarang, yonarhanud15.com – Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effenfdi, S.E., M.M sambut Panglima TNI Marsekal Dr. (H.C) Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si. saat tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang sekitar pukul 11.10 WIB selanjutnya rombongan menuju Pasar Karangayu Jl. Sugiopranoto Semarang. Sabtu (20/06/2020). Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri di Semarang dengan pesawat TNI AU (A-7306) ini dalam rangka meninjau pusat kegiatan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19. Setibanya di ruang VIP Bandara Internasional Ahmad Yani rombongan menggunakan Bis Pariwisata Milik Pemkot Semarang…
Read MorePanglima TNI dan Kapolri Pimpin Rapat Bersama Pejabat Daerah Provinsi Jawa Timur Terkait Covid-19
Surabaya, yonarhanud15.com – Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C) Hadi Tjahjanto, S.I.P., dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si., rapat bersama pejabat wilayah Provinsi Jawa Timur tentang penanganan Covid-19 di Jawa Timur bertempat di Ruang rapat Perwira Lanudal Juanda Surabaya, Jumat (19/6/2020). Dalam sambutannya Panglima TNI mengungkapkan bahwa TNI bersama Polri mendapat tugas dari Presiden RI untuk membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di fasilitas-fasilitas publik selama masa transisi. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan Jawa Timur khususnya Surabaya harus serius dalam menangani tantangan…
Read MorePanglima TNI dan Kapolri Tinjau Pelaksanaan Disiplin Protokol Kesehatan di Pusat Perbelanjaan Kota Malang
Malang, yonarhanud15.com – Panglima TNI Marsekal TNI DR. (H.C) Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si., dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau Pelaksanaan Disiplin Protokol Kesehatan di pusat perbelanjaan Kota Malang, Jumat (19/06/2020). Adapun kedatangan Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Jatim malam ini, melihat seluruh fasilitas dan juga protokol kesehatan dalam menghadapi tatanan baru Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19. Keduanya meninjau berbagai fasilitas yang berada di kawasan pusat perbelanjaan tersebut. Panglima TNI menegaskan kepada manajemen pusat perbalanjaan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan Gugus…
Read MoreMabes TNI Terima 300.000 Masker dari Yayasan UID dan PT. Gajah Tunggal
Jakarta, yonarhanud15.com – Mabes TNI melalui Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos. mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menerima donasi 300.000 masker dari Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) dan PT. Gajah Tunggal, bertempat di Rupat Ster TNI Gd. B2 Lt.5 Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/6/2020). Aster Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tuti Hadiputranto selaku Ketua Yayasan Upaya Indonesia yang menyerahkan langsung bantuan 300.000 masker tersebut. Dalam kesempatan itu, Aster Panglima TNI juga menjelaskan, peran TNI dalam penanganan pendemi Covid-19 mulai dari penyiapan sarana dan prasarana di Pulau Galang, seluruh rumah…
Read More